Sabtu, 24 September 2011

BAB 1 ISD ( ILMU SOSIAL DASAR )

BAB 1

ISD ( ILMU SOSIAL DASAR )

A. Tujuan Ilmu Sosial Dasar

Kenapa ISD diajarkan kepada mahasiswa, titu agar setiap mahasiswa dapat memahami hakikat pendidikan sebenarnya dan menjadi manusia seutuhnya atau mandiri bermanfaat bagi sosial.

Keterkaiatn ISD dengan kebudayaan adalah karena ISD tidak lepas dari budaya karena Indonesia mempunyai ribuan adat istiadat yang satu dengan yang lain sangat berbeda dan bagaimana caranya untuk menyatukan semua maka inilah tujuan ISD itu diadakan dalam dunia pendidikan khususnya dalam dunia pendidikan.

ISD tidak berdiri sendiri melainkan gabungan atasa bebrapa olmu yang menitik beratkan padaaspek kehidupan manusia yang dilakukan pendekatan secara objektif maupun subjektif, dan apa yang kita dengar akan terbiasa peka, dan kepekaan sangat diperlukan mahasiswa sebagi seorang ilmuwan dan massyarakat.

B. LATAR BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR

Pada zaman belanda para sarjana dijadikan tukang – tukang untuk terampil hanya dalam bidangnya saja, tujuan itu adalah belanda ingin merebut dan mengeruk hasil kekayaan Indonesia maka dari itu pendidikan pada zaman belanda tersebut diprotes karena diaaanggap tidak sesuai, padahal pada masa sekarang seorang sarjan dituntuk untuk tidak hanya terampil dalam bidangnya saja melainkan dituntuk terampil dalam segala bidang. Maka karena hal itulah ISD merupakan salah satu ilmu agar para sarjana terampil dalam segala bidang juga mnegetahui serta cepat tanggap terhadap keadaan lingkungan sekitar agar termpil dalam segala bidang.

C. KESIMPULAN

Bahwa ISD tidak lepas dari budaya sebab Indonesia mempunyai ribuan adat istiadat yang satu dengan yang lain sangat berbeda dan bagaimana caranya untuk menyatukan semua maka inilah tujuan ISD itu diadakan dalam dunia pendidikan khususnya dalam dunia pendidikan.

BAB II

MASALAH – MASALAH SOSIAL

Masalah sosial ada dua pengertian, yaitu:

1. Secara umum

  1. Menurut para ahli yang didalamnya ada ahli sosiologi, ahli antropologi

Menuruut salah satu ahli yaitu lessile (1994) definifi masalah sosial adalah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh pada kehidupan masyrakat baik sesuatu yang diinginkan atau tidak diinginkan yang karenanya perlu diperbaiki.

Serta kesimpulan secara umum yang dapat diambil bahwa masalah sosial itu adalah ssuatuy kondisi kehidupan yang banyak menimbulkan masalah sosial karena dia timbul akibat baik atau buruknya tentang kebiasaan budaya dan adat istiadat.

Masalah – masalah sosial:

1. Karena faktor ekonomi

  1. Karena faktor hukum
  2. Karena faktor sosial, atau status
  3. Karena faktor agama
  4. Adat, dan
  5. Budaya.

KESIMPULAN

Bahwa masalah sosial itu adalah suatu kondisi suatu kehidupan yang banyak menimbulkan masalah sosial, dia timbul akibat baik atau buruknya suatu budaya dan adat istiadat yang disebabkan beberapa faktor, namun faktor yang paling utama dalah faktor ekonomi.

BAB III

PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

1. PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN MIGRASI

a. Penduduk Dunia dan Masalahnya

Pada awal zaman modern hingga tahun 1650. Jumlah penduduk dunia hanya 500 juta jiwa, mengikuti kemajuan tegnologi, pertambahan penduduk melaju dengan tajam, seiring dengan imunitas dan pesatnya perkembangan ilmu kedokteran, maka banyak masalah yang dihadapi dunia adalah pertumbuhan penduduk yang pesat.

b. Pendidikan

Dinegara berkembang, baik di Afrika, asia, maupun Amerika Latin akibat dari kemiskinan. Hasil survey UNICEF terdapat 58% anak usia sekolah di New Delhi tidak bersekolah, 31 % anak usia sekolah itu terikat dirumah karena diberikan tugas oleh orang tuanya. 20% lagi membantu orang tua mencari nafkah.

c. Kesehatan

Dinegara berkembang banyak ditemukan, kasus usia muda kekurangan vitamin A. menurut WHO tahun 1983 sejuta anak umur 8 – 40 thn sering terserang penyakait LEPRA (KUSTA), itu disebabkan ada kebiasaan tabu dimasyarakat, contoh anak – anak dilarang makan ikan, yang mengakibatkan cacingan.

d. Usaha Mengatasi Masalah Penduduk

Club Of Rome mempelajari lima unsure dominan dari pertumbuhan pendudk dunia.

1) Penduduk yang makin bertambah

2) Makin pesat industrialisasi

3) Produk pertanian

4) Makin habis sumber alam tak tergantikan

5) Makin rusak alam lingkungan.

Langkah – langkah menstabilkan masalah penduduk

1) Penduduk diseimbangkan atau distabilakan

2) Konsumsi SDA harus dikurangi ¼ dari konsumsi tahun 1970-an.

3) Penyelenggaraan pendidikan dan fasilitas umum.

e. Masalah Penduduk

Masalah penduduk disebankan oleh:

  1. Penduduk terlalu rapat
  2. System penyebaran penduduk
  3. Kelebihan dan kekurangan penduduk yang dapat dibedakan menjadi:

a. Kelebihan secara absolute

b. Kelebihan yang relative

2. USAHA YANG DILAKSANAKAN KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN

1) Esksitnsi pertanian (memperluas areal pertanian, membuka hutan, mengeringkan rawa untuk dijadikan areal pertanian).

2) Transmigrasi (pemindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang kurang padat penduduknya).

3) Industrialisasi (membuka industry guna menciptakan lapangan kerja, agar ekonomi rakyat dapt menningkat).

4) Program keluarga berencana (kb)

5) Melakukan pendidikan kependudukan

6) migrasi

Penyebab Migrasi:

1) alasan ekonomi

2) alasan politik

3) alasan agama

BAB IV

PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT

Berdasarkan data yang ada dibiro statis, angka bagian kerja dimasyarakat terdapat 7 macam, pertanian menempati urutan pertama dengan angka 71,90%. Setelah itu bidang jasa 9,10%, perdagangan 6,70%, disusul dengan bidang industry 5,70%, pertambangan 3,10%, transportasi 2,10%, dan bangunan 1,50%.

Besar kecilnya angkatan kerja sangat tergantung dengan angka fersilitas (kelahiran)dan angka kematian (mortalitas), yang artinya semakin tinggi angkan kelahiran dan rendahnya tingkat kematian maka persediaan tenaga kerja akan cenderung meningkat.

· Perkembangan Kebudayaan

Menurut E,B. Tayor definisi kebudayaan adalah jaalinan pengetahuan meliputi kepercayaan, kesenian, moral, keagamaan, hukum, adat – istiadat yang menjadi kebiasaan manusia.

Dari definisi kebudayaan diatas maka akan menimbulkan hubungan manusia dengan kebudayaan.

Sedangkan ubungan manusia dengan kebudayaan, karena masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup didaerah tertentu.

Wujud kebudayaan ada tiga, yaitu:

  1. Wujud ide gagasan, nilai – nilai, dan norma peraturan
  2. Wujud kelakuan
  3. Wujud benda berupa hasil karya manusia.

BAB V

LEMBAGA KEMASYARAKATAN

A. Pengertian

Lembaga kemasyarakatan adalh suatu bentuk yang abstrak yang mnegandung makana, norma atau praturan tertentu dan istilah tersebut oleh para ahli diterjemahlan menjadi “pranata sosial”.

B. Proses Pertumbuhan

Norma yang ada dimasyarakat tujuannya tidak lain untuk mengatur hubungan manusia ditengah masyarakat, agar tujuan yang dikendaki tercapai seperti aman, sejahtera, adil, dan makmur.

Secara sosiolinguistik agar norma mendapat kekuatan yang mengikat, terdap[at empat unsur, yaitu:

1. Cata(usage)

2. Kebiasaan (folkways )

3. Tata kelakuan (mores)

4. Adat istiadat (costume)

C. Pranata Sosial dan Perannya

Manusia adlah mahluk sosial, dia butuh aturan, kebutuhan itulah yang membuat manusia menciptakan aturan, guna mengatur kepentingan hidup dalam masyarakat, misalnya keluarga mempunyai institusi perkawinan antara daerah satu dengan daerah yang lain.

Cara mempelajari institusi, yaitu:

1. Dilakaukan analisis kesejahteraan

2. Analisis kooperatif

3. Pendekatan fungsional.

D. Macam – macam Lembaga Sosial

Dr. Koenjaraningrat membagi lembaga sosial menjadi 8 macam, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan kehidupan, contoh; lamaran , kawin, anak asuh.

2. Memenuhi kebutuhan mata pencaharian

3. Memenuhi kebutuhan ilmiah

4. Memenuhi kebutuhan pendidikan

5. Memenuhi kebutuhan keindahan dan rekreasi

6. Memenuhi kebutuhan berhubungan dengan Tuhan.

7. Memenuhi kebutuhan untuk mengatur kelompok

8. Memenuhi kebutuhan mengurus jasmani (memelihara kesehatan)

Proses perkembanagn lembaga ini dinamakan “institusionalisasi” yang menutur Choen (1983) adalh perkembanagn system yang teratur dari norma – norma, pranan – peranan, yang ditetapakn dan diterimma oleh masyarakat. Sedangkan Loomis (1960) mengatakan bahwa institusiolisasi menyangkut semua unsur sebagai berikut:

1. Keprcayaan

  1. Sentiment
  2. Tujuan
  3. Norma
  4. Status / kedudukan
  5. Rangking
  6. Power
  7. Sangsi
  8. Fasilitas

Dan jika dilihat dari proses, lembaga adalah suatu bentuk aktivitas yang terdiri dari :

1. Adanya komunikasi

2. ada batas

3. Ada system

  1. Ada sosialisasi
  2. Ada control
  3. Ada institusional

BAB VI

INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

1. Pengertian Individu

Individu berasak dari bahasa latin “INDIVIDUM” sebutan ini untuk keseluruhan yang terkecil dan terbatas.

Jadi individu adalah bagian terkecil dari kelompok orang dari bagian yang terkecil itu tidak dipisahkann dan kelompoknya yang disebut perseoarangan, yang memiliki sifat khas, mempunyai kepribadian, serta pola tingkah laku spesifik lingkungan sosial.

2. Faktor Pengaruh Pertumbuhan

a. Pendapat aliran nativistik, pertumbuhan individu ditentukan pembawaan sejak lahir.

b. Pendapat aliran empiristik dan emvironmentalistik, prtumbuhan individu semata - semata tergantung dengan lingkungan sedangkan dasar tidak ada sama sekali.

c. Pendapat aliran konvergensi dan interaksionisme, aliran ini berpendapat interaksi antara dasar dan lingkungan akan mampu menumbuhkan individu denag baik.

3. Tahap Pertumbuhan Berdasarkan Psikologi

a. Masa vital dari 00 sampai 2,0 thn

b. Masa estetik dari umur 2,00 sampai 7,00 thn

c. Masa intelektual dari umur 7 sampai 14 thn.

4. Fungsi – Fungsi Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, dia merupakan kelompok kecil yang terdiri dari beberapa individu, diman satu dengan yang lain di ikat dalam tali pernikahan yang melahirkan individu dengan bermacam bentuk kepribadian yang ada ditengah masyarakat.

Keluarga berfungsi sebagai penerus generasi, menciptakan rasa aman antara suami dan istri. Adapun fungsi keluarga terdiri dari beberapa macam, yaitu:

1) Fungsi biologis

2) Fungsi memlihara

3) Fungsi ekonomi

4) Fungsi keagamaan

5) Fungsi sosial

5. Pengertian Masyarakat Menurut:

a. Pengertian Masyarakat Menurut Drs. Jbaf MMayor Polak, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri darikolektiva, kelompok atau sub kelompok.

b. Definisi masyarakat, sebagaiman penulusuran secara sosiologi maka kita akan melihat definisi menurut salah satu ahli:

· M. J Herskovit, masyarakat adalah sekelompok individu yang diorganisasikan, dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

c. Syarat yang dinyatakan masyarakat adalah sebagai berikut”:

1) Harus ada sekumpulan manusia yang jumlahnya banyak

2) Bertemapat tinggal dalam waktu lam disatu wilayah

3) Ada Undang – Undang, norma yang mengatur mereka untuk menuju kepada satu kepentingan dan tujuan yang sama.

d. Menurut Ellwood, faktor yang mendorong manusiai itu bisa hidup bersama ada dua, yaitu:

1) Dorongan untuk mencari makan, karena masalah makan akan sangat mudah didapat, bila dicari secara berjama’ah.

2) Dorongan untuk mmepertahankan, terutama dalam keadaan ptemitif, dan dorongan inilah yang membuat kebersamaan.

3) Dorongan untuk melangsungkan hidup (keturunan)

BAB VII

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

Pelapisan sosial dapat terjadi melalui dua proses, yaitu:

A. Terjadi dengan sendirinya

B. Terjadi dengan disengaja

Menurut sifatnya system pelapisan sosial itu terbagi menjadi dua, yaitu:

1. System Pelapisan Masyarakat yang Tertutup

Dalam pelapisan ini tidak akan terjadi perpindahan pelapisan, dia bersifat tetap atau todak berubah sebagaiman Negara India sehingga masyarakat disan terbagi menjadi beberapa kasta:

1) Kasta brahmana = kasta tertinggi

2) Kasta ksatria = kasta golongan dua , merupakan golongan bangsawan.

3) Kasta swaisya = kasta golongan pedagang

4) Kasta sudra = kasta terdiri dari golongan rakyak jelata

2. Pembagian Paelapisan Masyarakat

a. Masyarakat terdiri dari kelas atas dan kelas bawah

b. Masyarakat terdiri dari tiga kelas, kelas atas, kelasmenengah, dan kelas bawah.

c. Masyarakat terbagi menjadi empat kelas.

Timbulnya Pelapisan Sosial dapat di ukur dari:

1) Kekayaan (benda)

2) Ukuran kekuasaan (jabatan)

3) Diukur dari kehormatan (umur) banyak dijumpai dimasyarakat sosial

4) Diukur dari ilmu pengetahuan, gelar kesarjanaan.

BAB VIII

MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN

1. PEDESAAN

a. Definisi

Sutarjo hadi kusumo mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan desa adalah sesuatu kesatuan hukum, diman bertempat tinggal disuatu masyarakat dan punya pemerintahan.

1) Punya hubungan emosional mendalam dan erat.

2) System kehidipan berkelompok dengan dasar kekeluargaan

3) Umumnya pekerjaaan tergantung pada bidang pertanian

4) Masyarakat homogeny

b. Hakikat Dan Sifat Masyarakat Pedesaan

Di Indonesia lebih dari 80% masyarakat tinggal didesa, denagn tumpuan mata pencaharian pada bidang agraris. Orang kota memandang masyarakat agraris adalah masyarakat yang damai, harmonis, sehingga orang kota beranggapan oaring desa adalah tempat melepas lelah, ,emghilangkan kekusutan dan keruwetan, namun jika kita amati dalam masyarakat desa terdapat beberapa gejala sosial, diantaranya:

1) Konflik (pertengkaran)

2) Kontraversi (pertentangan)

3) Kompetisi (persiapan)

4) Kegiatan masyarakat pedesaan.

Menurut Mubuyarto, masyarakat petani pedesaan mempunyai sifat , yaitu:

1) Tidak kolot, tidak bodoh, atau idak malas dan bekerja keras.

2) Sifat hidup masyarakat desa atau petani kecil (menyerah pada takdir)

3) System nilai dipedesaan terdapat beberapa hal antara lain:

a) Punya anggapan bekerja untuk hidup

b) Orientasi untuk masa sekarang, tidak untuk masa depan

c) Menyesuaikan dengan alam

d) Hakikat dengan kehidupan pada kebersamaan.

2. URBANISASI

Yang dimaksud urbanisasi adalah proses perpidahan penduduk dari desa kekota atau proses terjadinya masyarakat perkotaan.

Adapun tanda – tanda urbanisasi antara lain:

a) Ada arus perpindahan dari desa kekota

b) Bertambahnya tenaga kerja non agraria disektor skunder (industri) dan sector Tersier (jasa).

c) Tumbuhnya pemukiman baru dikota

d) Meluasnya pengaruh kota di pedesaan terutama segi ekonomi, sosial kebudayaan dan psikologi.

Adapun pentebab urbanisasi, ialah:

a) Pertambahan penduduk secara alamiah

b) Terjadi arus perpindahan dari desa kekota

c) Tertariknya pemukiman pedesaan kedalam lingkup kota

Serta adanya faktor, yaitu:

a) Push faktor, yaitu orang kota yang tertarik dengan kehidupan pedesaan.

b) Pull faktor, yaitu orang desa yang tertarik dengan orang kota.

Akibat dari Urbanisasi

a) Timbulnya tempat pemukiman baru

b) Meningkatnya jumlah tukarya

c) Muncul pemukiman kumuh dan tidak layak huni.

d) Muncul hidup yang tidak sehat.

BAB IX

HUKUM, NAGARA DAN PEMERINTAHAN

A. HUKUM

Sarjana hukum Indonesia, JCE Simorangkir SH dari Woerjono Sastropranoto. SH mendefinisikan hukum sebagai peraturan yang memaksa yang menetukan tingkah laku manusia dalam masyarakat, yang dibuat oleh badan – badab resmi yang wajib, pelanggaran atas peraturan tadi dikenakan sanksi.

1. Ciri dan sifat Hukum

a. Ada pemeritah dan larangan

b. Pemerintah dan larangan ituharus dipatuhi setiap orang

2. Sumber Hukum Formal

a. UU (undang - undang)

b. Kebiasaan

c. Keputusan – keputusan hakim

d. Traktat

e. Pendapat sarjana hukum

3. Pembagian Hukum

a. Menurut sumber hukum dibagi menjadi atas:

1) Hukum UU

2) Hukum kebiasaan

3) Hukum traktat

4) Hukum yuresprodensi (keputusan hukum)

b. Menurut Bentunya Hukum dibagi atas:

1) Hukum tertulis

2) Hukum tidak tertulis

c. Menurut tempat berlakunya hukum dibagi atas:

1) Hukum nasional

2) Hukum internasional

3) Hukum asing dalam Negara lain

4) Hukum gereja sebagai norma yang ditetapkan untuk anggotanya.

d. menurut waktu berlakunya hukum dibagi atas:

1) IUS CONSTITUTUM (hukum positif)

2) IUS CONSTITUENDUM

3) Hukum asasi

e. Menurut cara mempertahankanya hukum bibagi atas:

1) Hukum material

2) Hukum formal

f. Menurut sifatnya hukum dibagi atas;

1) Hukum yang memaksa (mutlak)

2) Hukum yanh mengatur (pelengkap)

g. Menurut wujudnya hukum dibagi menjadi:

1) Hukum objektif

2) Hukum subjektif

h. Menurut isinya hukum dibagi menjadi:

1) Hukum privat

2) Hukum publik

B. NEGARA

1. Tugas Negara

a. Mengatur dan mengendalikan kepala kekuasan nasional

b. Mengorganisit dan mengintergrasikan kegiatan manusia dan golongan kearah tercapainya tujuan dari masyarakat seluruhnya atau tujuan sosial.

2. Sifat Negara

a. Sifat memaksa

b. Sifat monopoli

c. Sifat mencakup semua

3. Bentuk Negara

a. Negara kesatuan, trbagi atas:

1) Negara kesatuan dalam system sentralisasi yang semua diurus pemerintah pusat.

2) Negara kesatuan system desentralisasi (pemerintahan daerah diberi wewenang mengatur rumah tangganya sendiri)

b. Negara serikat

c. Nagara dominion

d. Negara UN

e. Nagara protektorat

4. Unsur – Unsur Negara

a) Harus ada wilayah

b) Harus ada rakyat

c) Harus ada pemerintah

d) Harus ada tujuan

e) Harus mempunyai kedaulatan

5. Tujuan Negara

a) Perluasan kekuasaan untuk mencapai tujuan

b) Penyelenggaraan ketertiban hukum

c) Penyelenggaraan kesejahteraan umum

6. Sifat – Sifat Kedaulatan

a) Permanen

b) Absolute

c) Tidak terbagi

d) Tidak terbatas

7. Sumber Kedaulatan

a. Teori kedaulatan Tuhan

b. Teori kedaulatan rakyat

c. Teori kedaulatan Negara

d. Teori kedaulatan hukum

BAB X

PEMUDA DAN SOSIALISASI

Yang dikatakan pemuda itu adalah mahluk yang mempunyai “integritas” dan merupakan konsep – konsep yang selalu dengan masalah.

A. Pemuda dan Permasalahannya

Beberapa literature mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pemuda, ialah:

1. Mereka yang berumur 10 – 24 thn

2. Mereka yang berumur 15- 30 thn

3. Mereka yang berumur 15 – 35 thn

4. Mereka yang secara psikologis mempunyai jiwa muda dan mempunyai identitas kepemudaan.

Peranan pemuda sehubungan dengan pembangunan dibedakan menjadi, dua yaitu:

1. Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya.

2. Didasarkan atas usaha menolak penyesuaian diri dengan lingkungan dan peranan pemuda jenis ini didapat dan dirinci dalam tiga sikap, jenis pemuda pembangkit, delisikuen, dan jenis pemuda radikal.

B. Sosialisasi Pemuda

Sosialisasi dalam hal iniadalah diartiakan sebagi proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaiman cara berfikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompokmya. Oleh karena itu proses sosialisasi ini melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang.

Kedirian tersebut sebagai kesadarn terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” dan “saya”. Asal mula akedirian tersebut adalah:

1. Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya.

2. Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang adeal.

Faktor penting yang menentukan kepribadian, yaitu:

a. Keturunan (warisan biologis)

b. Lingkungan tempat

c. Tempat fisik kehidupan sosial

d. Lingkungan sosial dan budaya

Pembinaan pemuda yang ada dan sedang berkenbang sekarang

a. Jalur pendidikan mulai dari pendidikan dalam keluarga, sekolah, taman kanak – kanak, sampai diperguruan tinggi.

b. Jalur organisasi fungsional pemuda mulai dari KNPI, Pramuka, dan organisasi- organisasi lainnya.

c. Jalur media massa, dengan cara menyajikan artikel – artikel yang mengandung nilai – nilai budaya, bangsa dan agama.

BAB XI

AGAMA DAN MASYARAKAT

Kaitan agama dengan masyarakat banyak di buktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figure nabi dalam mengubah kehidupan sosial,argumentasi nasional tentang arti dan hakikat kehidupan tentang tuhan dan kesadaran akan dapat menimbulkan religi,dan sila yang kutuhanan yang maha esa,agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimak.

Perana agama dalam kehidupan sosial menyangkut dua hal yang sudah ada tentu hubungannya erat,memilioki aspek-aspek yang terperihara.

A.FUNGSI AGAMA

Untuk mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yang perlu di pelajari,yaitu kebudayaan,system sosial,dan kepribadian.jadi biasa seorang fungsional memandang agama sebagai petunjuk bagi manusia untuk menguasai diri dari ketidak pastian;dan tidak keberdayaan,dan kelangkaan agama di pandang sebagai mekanisme penyesuaian yang paling dasar terhadap unsure-unsur tersebut.

Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sacral,dan fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu.

Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertsoon 1984 di klasifikasikan berupa keyakinan, praktek, pengalaman, pengetahuan, dan konsekuensi.

Dan kaitan dengan masyarakat dapat di cerminkan 3 tipe,meskipun tidak menggambarkan secara utuh (Elisabeth K.Nothingham, 1954)yaitu:

1. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sacral

2. Masyarakat-masyarakat pra-indusri sedang berkembang,

3. Masyarakat-masyarakat industry ekuler

C. PELEMBAGAAN AGAMA

Hal yang perlu di jawab dalam memahami lembaga agama adalah apa dan mengapa agama ada,unsure-unsurnya dan bentuk serta fungsi dan struktur agama,ini merupakan hal yang tidak mudah sebab agama lebih tahan terhadap kajian ilmiahdibandingkn=an dengan adat dan kebiasaan.hal ini di sebabkan oleh dua hal,yaitu pandangan yang emosional dan pikiran yang bias (rasional bias).

Kebiasaan pandangan emosional ini akibat agama dengan segala sifatnya,pengamat biasanya sampai pada biasanya sampai pada kesimpulan bahwa agama bersifat mengelabui,pikiran dan terbelakang atau menyimpulkan agamg bagi pengaunutnya terbaik dan tertinggi.

Pendekatan rasional terhadap agama dengan penjelasan ilmiah biasanya akan mengacu berpedoman pada tingkah laku unsure rasional yang sifatnya ekonomis,dan teghologis,dan tentu kurang baik.

D. AGAMA KONFLIK

Agama dalam kaitannya dengan masyarakat, mempunyai dampak positif berupa daya penyatu (sentripeta),dan dampak negative berupa daya pemecah(sentry pugal).

Dalam kajian ilmu sosial,tentang daya pemecah agama ini berkaiatan dengan akronim SARA (suku,agama,ras,dan antargolongan).

Daya penyatu dan pemecah itu berlangsung sejak awal partumbuhan sampai perkembangan dan mekarnya suatu agama guna mencapai sasaran yang lebih tinggi dengan cara “peningkatan” dan “intensifikasi” dalam tubuh masyarakat agama.

BAB XII

PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN

INTEGRASI MASYRAKAT

Prasangka dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevensinya, kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat.

A. Sikap dan Prasangka

Sikap menurut Morgan (1966) adalah kecenderungan untuk merspon, baik secara positif maupun negative, terhadapa orang,objek, atau situasi.

Sikap mempunyai komponen – komponen, yakni:

  1. Kognitif
  2. Afektif
  3. Konatif

B. Kategorisasi dan Stereotipe

Dalam pengambilan keputusan dengan jalan pengelompokan benda kedalam kelompok inilah disebut “kategorisasi” dan proses pengkhususan ketegori sampai pengambilan keputusan disebut brscketting proses atau proses penyempitan.

Kategorisasi pada dasarnya merupakan suatu proses kognitif yang netral. Stereotip merupakan tanggapan atuu gambaran tertentu mengenai sifat dan watak pribadi oaring atau golongan lain bercorak negative akibat tidak lengkapanya informasi dan sifatnya yang subjektif.

C. Prasangka dan Diskriminasi

Prasangka atau predudice berasal dari kata latin “prejudicium” yang pengertiannya sekarang mengalami perkembangan sebagai berikut:

1. Semula diartikan sebagai suatu presiden

2. Dalam bahasa inggris mengandung arti pengambilan keputusan tanpa penelitian dan petimbangan yang cermat

3. Untuk menyatakan prasangaka dipersyaratkan pelibatan unsure emosional dalam keputusanyang telah diambil tersebut,

D. Sebab – Sebab Terjadinya Prasangka

Meurut Gordon Allport (1958) ada lima pendekatan dalam menentukan sebab terjadinya prasangka, yaitu:

1. Pendekatan historis

Pendekatan ini didasarkan atas teori pertentangan kelas, contphnya ornag kulit putih dan negro yang mempunyai sejarah dimana orang kulit putih daisebut dengan “tuan” dan negro atau orang kulit hitam dikenal dengan “budak”, inilah kelas antara kelas atas “tuan” dan kelas bawah “budak”.

  1. Pendekatan Sosiokultural dan Situasional

Pendekatan ni ditekankan pada kondisi saat ini sebagai penyebab timbulnya prasangka, yang dapat dibagi menjadi:

a. Mobilitas sosial

b. Konflik antar kelompok

c. Stigma perkantoran

d. Sosialisasi

  1. Pendekatan Kepribadian

Teori ini menekankan pada faktor kepribadian sebagai penyebab prasangka, disebut dengan teori “frustasi agresi” (oleh J. Dollard dan N. Miller ).

  1. Pendekatan Fenomenologis

Pendekatan ini diletakkan pada bagaiman individu memandang atau mmepresepsikan lingkungannya, sehinggan presepsilah yang sebenarnya menimbulkan prasangka itu sendiri.

  1. Pendekatan Naïve

Pendekatan ini menyatakan bahwa prasangka lebih menyoroti objek prasangka, dan tidak menyoroti individu yang berprasangka.

E. Mengatasi atau Mengurnangi Prasangka

Dari seluruh uraian diatas dapat dikemukakan, usaha untuk mengurangi prasangka dilakukan dengan perbaikan kondisi sosial ekonomi.

F. Prasangka dan Integrasi Masyarakat

Integrasi masyarakat dapat diartiakan adanya kerjasama dari seluruh anggota masyarakat secara keseluruuhan sehingga menghasilkan persenyawaan – persenyawaan berupa adanya konsesus nilai – nilai yang sama – sama dijunjung tinggi. Empat system bentuk akomodasif, yaitu:

a. System budaya

  1. System sosial
  2. System kepribadian
  3. Sistem organik jasmaniah.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan taufik serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan pembuatan resume Ilmu Sosial Dasar ini. Pembuatan Resume ini merupakan tugas akhir semester yang harus diselesaikan tepat pada waktunya.

Keseluruhan resuma ini disajikan dalam dua belas bab muali dari pembahasan IDS, sampai dengan prasangka, deskrimisasi, dan integrasi masyarakat.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan beberapa pihak dan sumber – sumber penulisan resume ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Semoga pembuatan resume ini bermanfaat bagi mahasiswa semua.

Semoga bantuan dan dorongan yang yang diberikan akan mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya penulis mohon maaf yang sedalam – dalamny, karena dalam penulisan resume ini penulis sangat menyadari terdapat kekurangan disana – sini maka dari itu kritik dan saran membangun sangat penulis diharapkan.

Lubuklinggau, 15 Januari 2011

Penulis



i


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI .................................................................................................. i

BAB I PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

1.1 Tujuan Ilmu Sosial Dasar .................................................................... 1

1.2 Latar Belakang Ilmu Sosial Dasar........................................................ 1

BAB II MASALAH – MASALAH SOASIAL

2.1 Pengertian Masalah Sosial.................................................................... 2

2.2 Masalah – Masalah Sosial..................................................................... 2

BAB III PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN

3.1 Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi.................................................. 3

3.2 Usaha yang Dilaksanakan Kebijakan Kedudukan.............................. 4

BAB IV PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT

  1. Perkembangan kebudayaan.................................................................. 5



ii


BAB V LEMBAGA KEMASYARAKATAN

1. Pengertian Dasar ................................................................................. 6

2. Proses Pertumbuhan............................................................................. 6

3. Pranata Sosial dan Perannya ................................................................ 7

BAB VI INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

  1. Pengertian individu.............................................................................. 9
  2. faktor dan pengaruh pertumbuhan....................................................... 9
  3. tahap pertumbuhan berdasarkan psikolog............................................ 9
  4. fungsi – fungi keluarga......................................................................... 9
  5. pengertian masyrakat ........................................................................... 10

BAB VII PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

  1. Pelapisan sosial dapat terjadi melalui proses ....................................... 11
  2. pelapisan sosual menurut sifatnya ....................................................... 11

BAB VIII PEMUDA DAN SOSIALISASI

  1. Pedasaan ............................................................................................. 12
  2. urbanisasi ............................................................................................ 13

BAB IX HUKUM NEGARA DAN PEMERINTAH

  1. hukum .................................................................................................. 14
  2. Negara ................................................................................................. 15



iii


BAB XI AGAMA DAN MASYARAKAT

  1. fungsi agama ....................................................................................... 20
  2. pelembagaan agama ............................................................................ 21
  3. agama dan konflik .............................................................................. 21

BAB XII PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN INTEGRASI MASYARAKAT

  1. Sikap dan prasangka ............................................................................ 22
  2. Kategori dan Stereotipe ....................................................................... 22
  3. prasangka dan Diskriminasi ................................................................. 22
  4. Sebab – Sebab Terjadinya Prasangka .................................................. 23
  5. Mengatasi Mengurangi Prasangka ....................................................... 24
  6. Prasangka dan Integrasi Masyarakat ................................................... 24







iv



ii