Rabu, 24 Oktober 2012

SILABUS

SILABUS

Mata Kuliah   : Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

DESKRIPSI

Mata Kuliah ini memberikan informasi dan pemahaman tentang manusia sebagai mahluk budaya, manusia dan peradaban, manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, manusia dalam keragaman, kesederajatan dan kebermartabatan, manusia dalam moralitas dan hokum, manusia dengan sains dan teknologi dan manusia dengan lingkungannya dengan tujuan agar mahasiswa dapat berkembang menjadi manusia terpelajar yang kritis, peka dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan dan kebermartabatan manusia yang dilandasi nilai-nilai estetika, etika danmoral dalam kehidupan bermasyarakat.


KOMPETENSI
1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami posisi manusia sebagai mahluk berbudaya
2. Mahasiswa mampu menguraikan manusia dengan berbagai peradabannya baik masa lalu, sekarang ataupun yang akan datang
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bahwa manusia itu selain sebagai mahluk individu juga sebagai mahluk sosial
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang manusia dalam keragaman, kesederajatan dan kebermartabatan
5. Mahasiswa mampu menjelaskan bahwa manusia hidup dalam moral dan hokum dan harus mengindahkan moral dan hukum yang ada di sekitar kehidupannya
6. Mahasiswa mampu menguraikan dan memahami posisi manusia dalam sain dan teknologi yang berkembang saat ini
7. Mahasiswa mampu menjelaskan posisi manusia dalam lingkungannya dan memahami sikap yang harus dilakukan oleh masyarakat berkaitan dengan posisi manusia tersebut.

RUJUKAN/REFERENSI
1. A. W. Widjaja, (1986). Individu Keluarga dan Masyarakat
2. Ahmad Ali, (2000). Tata Hukum Indonesia
3. Anna Peodjiadi, (2005). Sains, Teknologi dan Masyarakat
4. Anthony Giddens. (1998). The Third Way
5. Barth. F. (1969). Introduction dalam Ethnic Groups and Boundaries
6. Berghe P. van den, (1990). State Violence and Etnicity
7. Furnival, J. S. (1984). Colonial Policy and Practice
8. Gunawan Setiaardja, (2000). Dialektika Hukum dan Moral
9. Jenny Teichman, (2001). Etika Sosial
10. Juli Soemirat Slamet, (2000). Kesehatan Lingkungan
11. Koentjaraningrat, (1997). Manusia, Mentalitet Pembangunan
12. Mochtar Kusuma Atmadja, (2002), Konsep-konsep Hukum Dalam Pembangunan
13. Nursid Sumaatmadja, (2002). Memanusiakan Manusia
14. _________________, (2002). Pendidikan Pemanusiaan, Manusia dan Manusiawi
15. __________________, (2000). Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup
16. Otto Soemarwoto, (1986). Dampak Ekologi Terhadap Manusia
17. Paulus Wirutomo, (2001).Membangun Masyarakat Sipil Jakarta, Dalam : Demokrasi, Kekerasan Disintegrasi
18. Philip. H. Phoenix, (1994). The Realm of Meaning
19. Ralf Linton, (1978), The Cultural Background of Personality
20. Robert Bellah, (1999). The Good Society
21. Samuel Huntington. (1996). The Clash of Civilization and Remarking of The Wolrd
22. Satjipto Rahardjo, (2002). Sosiologi Hukum
23. Sulaiman, (1998). Ilmu Budaya Dasar
24. T.B. Bachtiar Rifai, (1986). Perspektif Dari Pembangunan Ilmu dan Teknologi
25. Widagdo, (1986). Ilmu Budaya Dasar

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
METODE PENILAIAN
1. Indikator Keberhasilan
a. mampu menjelaskan dan memahami posisi manusia sebagai mahluk berbudaya
b. mampu menguraikan manusia dengan berbagai peradabannya baik masa lalu, sekarang ataupun yang akan datang
c. mampu menjelaskan bahwa manusia itu selain sebagai mahluk individu juga sebagai mahluk sosial
d. mampu menjelaskan tentang manusia dalam keragaman, kesederajatan dan kebermartabatan
e. mampu menjelaskan bahwa manusia hidup dalam moral dan hokum dan harus mengindahkan moral dan hukum yang ada di sekitar kehidupannya
f. mampu menguraikan dan memahami posisi manusia dalam sain dan teknologi yang berkembang saat ini
g. mampu menjelaskan posisi manusia dalam lingkungannya dan memahami sikap yang harus dilakukan oleh masyarakat berkaitan dengan posisi manusia tersebut.

2. Teknik Penilaian
Penilaian Kehadiran ( H )
Tugas Terstruktur  ( T )
Ujian Tengah Semester ( M )
Ujian Akhir Semester  ( S )

BAB I PENDAHULUAN



Silabus  Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Dicopy dari : http://www.scribd.com/doc/11340467/Belajar-Dan-Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN

A. DASAR PEMIKIRAN
1. Latar Belakang Paedagogis
Upaya untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan, mendorong UNESCO (1998 ) Mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu : ( 1 ) learning to know ( pembelajaran untuk tahu ); ( 2 ) learning to do ( pembelajaran untuk berbuat );
( 3 ) learning to be ( pembelajaran untuk membangun jati diri ); ( 4 ) learning to live together( pembeljaran untuk hidup bersama secara harmonis ). Misi – misi ini khususnya learning to live together dalam bidang ilmu – ilmu sosial dan humaniora.

2. Dasar Yuridis
Dalam undang – undang No 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional Psal 40 Ayat 1 butir e dikemukakan bahwa : “ pendidikan dan tenaga kependidikan berhak memperoleh ‘ kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas ‘.” Dalam Pasal 40 Ayat 2 butir a yang menyatakan bahwa pendidik berkewajiban “ menciptakan suasana yang bermakna, menyenagkan , kreatif, dinamis, dan diglogis “.

B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN BAHAN ISBD
Visi ISBD sebagai berikut : “ Mahasiswa selaku individu dan mahluk social yang beradap memiliki landasan pengetahuan, wawasan, serta keyakinan untuk bersikap keritis, peka, dan arif dalam menghadapi persoalan social dan budaya yang berkembang di masyarakat.”

Sedangkan Misi ISBD adalah :
a. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang keragaman, kesetaraan dan martabat manusia sebagai individu dan mahluk social dalam kehidupan masyarakat
b. Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika, moral, hokum dan budaya sebagai landasan untuk menghormati dan menghargai antara sesame manusia sehingga akan terwujud masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera
c. Memberikan dasar-dasar untuk memahami masalah social dan budaya serta mampu bersikap keritis, analitis, dan responsive untuk memecahkan masalah tersebut secara arif di masyarakat.

Nursyid Sumaatmadja ( 2002 : 107 ) Mengatakan bahwa : “ Pendidikan umum mempersiapkan generasi muda terlibat dalam kehidupan umum sehari-hari dalam kelompok mereka, yang merupakan unsur kesatuan budaya, berhubungan dengan seluruh kehidupan yang memenuhi kepuasan dalam keluarga, pekerjaan, sebagai warga negara, selaku umat yang terpadu serta penuh dengan makna kehidupan.” 

Sedangkan Philip H. Phenik ( 1964 : 6-8 ) mengemukakan bahwa : “ Pendidikan umum merupakan proses pembangkitan makna-makna yang esensial yang membimbing pelaksanaan hidup manusia melalui perluasan dan pendalaman makna-makna tadi “ selanjutnya Phenik mengatakan ( dalam Nursyid S., 2002 : 109 ) Bahwa makna makna esensial yang melekat dalam kehidupan masyarakat dan budaya manusia meliputi enam pola, yaitu Simbolik, Empirik, Estetik, Etik, dan Sinoptik.

Jika dikaji secara historis, studi sosial, dan studi kebudayaan memiliki tujuan yang beragam, yaitu :
1. Mendidik mahasiswa menjadi ahli dibidang ilmu
2. Tujuannya menumbuhkan warga Negara yang baik
3. Kompromi antara pendapat pertama dan kedua 

ISBD harus merupakan :
a. Simplifikasi dan distalasi dari berbagai disiplin ilmu social dan budaya untuk kepentingan pendidikan ( Wesley, 64. hlm.3 )
b. Tujuannya merupakan “….a body of predigested and organized knowledge,…storehouse of knowledge,skills,specific virtues,the presumed product of research in the social sciences, to be transmitted to the student.”
c. Bahan peljaran harus merupakan sebagian dari hasil penelitian ilmu-ilmu social dan budaya yang dipilih dan diramu sehingga cocok untuk program pendidikan.

C. PENTINGNYA PENDEKATAN INTERDISIPLIER DALAM ISBD
Penggunaan pendekatan multidisiplin dalam proses pembelajaran ISBD bias menggunakan pendekatan structural, yaitu beberapa disiplin ilmu sosial atau displin ilmu budaya digunakan sebagai alat untuk menkaji masalah, tetapi sistematika salah satu struktur disiplin tertentu masih terlihat dominan sebagai pisau analisisnya.

D. BEBERAPA ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN ISBD
Ceramah, Tanya jawab, dan diskusi tentu saja masih dipandang penting terutama untuk memberikan penjelasan dasar – dasar ilmiah serta materi esensial yang menadi basic concept masalah yang akan di bahas, akan tetapi model pembelajaran problem solving, inquiry, klasifikasi nilai, science technology and society, social action model, serta portofolio based learning sangat diperlukan untuk mengembangkan empat pilar pendidikan yang dikemukakan UNESCO.


E. PROSES PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
1. Pengertian
Istilah portofolio yang paling sering dikenal terdapat dilapangan pemerintahan, terutama ketika menunjuk pada menteri yang tidak membawahi suatu departemen, biasanya menteri seperti itu disebut menteri Negara atau minister without portofolio. “kegiatan social paedagogis “, yaitu collection of learning experience yang terdapat dalam pikiran serta didik baik yang berwujud pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Sedangkan sebagai model pembelajaran boediono ( 2001 ) mengatakan bahwa portofolio merupakan bentuk dari praktik belajar kewarganegaraan, yaitu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalaui pengalaman belajar praktik empiris.

2. langkah – langkah pembelajaran
Langkah pembelajaran berbasis portofolio ( D. Budimansyah, 2002 ) meliputi kegiatan sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi masalah
b. Memilih masalah untuk kajian kelas
c. Mengumpulkan imformasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
d. Mengembangkan portofolio kelas
e. Penyajian portofolio ( show case )
f. Criteria penilaian portofolio

BAB II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN



BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. PENGERTIAN
Budaya adalah bentuk amak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal.kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli :
1) E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hokum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2) R. Linton, Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsure pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.

B. PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi atau digolongkan dalam tiga wujud, yaitu :
1) Wujud sebagai suatu kompleks dari ide – ide, gagasan, nilai – nilai, norma – norma, dan peraturan
2) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
3) Wujud kebudayaan sebagai benda – benda hasil karya manusia

C. SUBSTANSI ( ISI ) UTAMA BUDAYA
1. Sistem Pengetahuan
System pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhlik social merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami :
a. Alam sekitar;
b. Alam flora di daerah tempat tinggal;
c. Alam fauna di daerah tempat tinggal;
d. Zat – zat bahan mentah, dan benda – benda dalam lingkungannya;
e. Tubuh manusia;
f. Sifat – sifat dan tingkah laku manusia;
g. Ruang dan waktu;

2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang selalu diinginkan, dicita – citikan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.C. Kluchohn mengemukakan, bahwa yang menentukan orientasi nilai budaya manusia di dunia aalah lima dsar yang bersifat universall, yaitu :
a. Hakikat hidup manusia ( MH )
b. Hakikat karya manusia ( MK )
c. Hakikat waktu manusia ( MW )
d. Hakikat alam manusia ( MA )
e. Hakikat hubungan antar manusia ( MM )

3. Pandangan hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.

4. Kepercayaan
Kepercayaan yang mengandung arti yang lebih luas dari pada agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa.

5. Persepsi
atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata – kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.

D. SIFAT – SIFAT BUDAYA
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain :

1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Budaya mencakup aturan – aturan yang berisikan kewajiban – kewajiban, tindakan – tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan – tindakan yang dilarang, dan tindakan – tindakan yang diizinkan

E. SISTEM BUDAYA
System kebudayaan suatau daerah akan menghasilkan jenis – jenis kebudayaan yang berbeda. Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokkan menjadi :
Ø Kebudayaan material
Ø Kebudayaan non material
• Volkways ( norma kelazian )
• Mores ( norma kesusilaan )
• Norma hokum
• Mode ( fashion )

Kebudayaan dapat dilihat ari dimensi wujudnya adalah :
1. Sistem budaya
2. Sistem social
3. Sistem kebendaan

F. MANUSIA SEBAGAI PENCIPTA DAN PENGGUNA KEBUDAYAAN
Tahap eksternalisasi adalah proses pencurahan diri manusia secara terus – menerus ke dalam dunia melalaui aktivitas fisik dan mental, sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai :
  1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
    2. Wadah untuk menyalurkan perasaan – perasaan dan kemampuan – kemampuan lain
    3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupn manusia
    4. Pembeda manusia dan binatang
    5. Petunjuk – petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan

    G. PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN

Beberapa vriabel yang berhubungan dengan masalahkebudayaan dan lingkungannya:
Ø Physcial Environment, menunjuk pada lingkungannya natural seperti : temperature, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan fauna
Ø Cultural Social Environment, meliputi aspek – aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti : norm – norma, adapt istiadat, dan nilai – nilai
Ø Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi an kepercayaan kognitif yang berbeda – beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
Ø Environmental Behavior and Procces, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungannya dalam hubungan social
Ø Out Carries Product, meliputi hasil tidakan manusia seperti membangun rumah, komunitas, kota beserta usaha – usaha manusia dalam memodifikasi lingkungannya fisik seperti budaya pertanian dan iklim

H. PROSES DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan kebudayaan terhadap dinamika kehidupan seseorang bersifat kompleks, dan memiliki eksistensi dan berkesinambungan dan juga menjadi warisan social.

I. PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Beberapa Problematika Kebudayaan antara lain :
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan system kepercayaan
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut panang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
3. Hambatan budaya berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan

J. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Ada lima factor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan, yaitu :
a. Perubahan lingkungan alam
b. Perubhan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok lain
c. Perubahan karena adanya penemuan ( discovery )
d. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain di tempat lain
e. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodiikasi cara hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan baru, atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan konsepsinya tentang realitas.

BAB III MANUSIA DAN PERADABAN



BAB III
MANUSIA DAN PERADABAN

A. PENGERTIAN
Peradaban adalah seluruh kehidupan social, politik, ekonomi, dan tekhnik. Jadi peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan ialah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni yang berada di atas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan.
Prof. Dr. Koentjaraningrat, peradaban ialah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian. Peradaban merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju.

B. HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Kebudayaan itu dapat diterima dengan tiga bentuk :
Ø Melalui pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan
Ø Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk social
Ø Melalui komunikasi simbolis (benda, tubuh, gerak tubuh, peristiwa dan lain lagi yanh tahu sejenis)
Karena tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama yaitu :
Ø Terwujud dan tersalurkan lewat prilaku manusia
Ø Sudah ad sejak lahirny generasi dan tetap ada setelah pengganti mati
Ø Diperlukan manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku
Ø Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan yang diterima atau tidak, larangan dan pantangan.

C. PERADABAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
1. pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial
Perubahan social merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.Wilbert Moore memandang perubahan social sebagai “perubahan struktur social, pola perilaku, dan interaksi sosial”. Contoh perubahan sosial : perubahan peranan seorang istri dalam keluarga modern, perubahan kebudayaan contohnya : keluarga modern, perubahan kebudayaan contohnya: adalah penemuan baru seperti radio, televise, computer yang dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.

2. Teori dan Bentuk Perubahan Sosial
a. Teori sebab akibat (Causation Problem)
Beberapa factor dikemukakan oleh para ahli untuk menerangkan sebab-sebab perubahan social yang terjadi, beberapa pendekatan sebagai berikut :
1) Analisis Dialektis
2) Teori Tunggal Mengenai Perubahan Sosial
b. Teori proses atau arah perubahan sosial
Kebanyakan teori-teori mengenai arah perubahan sosial mempunyai kecenderungan yang bersifat kumulatif atau evolusiner.
D. TEORI – TEORI MENGENAI PEMBANGUNAN, KETERBELAKANGAN, DAN KETERGANTUNGAN
1. Teori Dependensi (Ketergantungan)
Pada umumnya memberikan gambaran melalui analisis dialektesis yaitu suatu analisis yang mengangap bahwa gejala-gejala sosial yang dapat diamati sehari-hari pasti mempunyai penyebab tertentu.
Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut Soerjono Soekanto :
1. Perubahan yang terjadi secara lambat dn perubahan yang terjadi secara cepat
a. Perubahan secara lambat disebut evolusi.
b. Perubahan secara cepat disebut revolusi.

2. Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil, dan perubahan yang pengaruhnya besar
a. Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan pada unsure struktur social yang tidak bias membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat
b. Perubahan yang pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat agraris

3. Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan
a. Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat kepercayaan sebagai pemimpin
b. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki merupakan perubahan yang teradi tanpa jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diinginkan

2. Peyebab Perubahan

a. Faktor intern
a. Bertanbahnya dan berkurangnya penduduk bertanbah dan berkurangnya penduduk yang sangat cepat di pulau jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat
b. Adanya penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses, seperti di bawah ini :
• Discovery, penemuan unsure kebudayaan baru
• Invention, pengembangan dari discovery
• Inovasi, proses pembaruan
c. Konflik dalam masyarakat konflik (pertentangan) yang dimaksud adalah konflik antara individu dalam masyarakat, antarkelompok dan lain-lainnya
d. Pemberontakan dalam tubuh masyarakat misalnya : revolusi indonrsia 17 agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintah nasional dan berbagai perubahan struktur yang mengikutinya

b. Faktor ekstern
a. Factor alam yang ad di sekitar masyrakat yang berubah
b. Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda

E. MODERNISASI
1. Konsep modernisasi
Modernisasasi masyarakat adalah suatu proses transformasi yang mengubah :
Ø Dibidang ekonomi, modernisasi berarti tumbuhnya kompleks industri yang besar, di mana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat secara missal.
Ø Di bidang politik, dikatakan bahwa ekonomi yang modern memerlukan ada masyarakat nasional dengan integrasi yang baik
Modernisasi menurut Cyril Edwin Black yaitu rangkaian perubahan cara hidup manusia yang kompleks san saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang universaldan yang dalam banyak kesempatan merupakan harapan bagi kesejahteraan manusia.

2. Syarat - syarat modernisasi
Modernisasi dapat terwujud melalui beberapa syarat, yaitu :
Ø Cara berpikir ilmiah yang institionalized dalam kelas penguasa maupun masyarakat .hal ini mnghendaki system pendidikan dana pengajaran yang terencana dengan baik
Ø Sistem administrasi Negara yang baik yang benar-benar mewujudkan birokrasi
Ø Adanya system pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu atau lembaga tertentu

3. Ciri – ciri modernisasi
Modernisasi merupakan salah satu modal kehidupan yang ditandai dengan ciri-ciri :
Ø Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia
Ø Kemajuan teknologi dan industrialisasi,individualisasi, sekularisasi, diverensisi, dan akulturasi
Ø Moderisasi banyak memberikan kemudahan bagi manusia
Ø Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi