Sabtu, 24 September 2011

Materi KULIAH Ke IV ( Ilmu Sosial Dasar)

1.

Materi KULIAH Ke IV ( Ilmu Sosial Dasar)

Oleh : Drs Jamiluddin

Dikompilasi dari berbagai sumber

PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT.

Arus urbanisasi yang berjalan terus menerus tidak mungkin dapat dihindari, arus tersebut didominasi oleh golongan usia muda, karena mereka mencita-citakan perbaikan hidup dimasayarakat. Sepemtara teknologi bidang pertanian terus digalakkan, baik mengenai pupuk, bibit unggul, insektisida, lapangan kerja bidang pertanian tersebut ternyata tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk.

Catatan sensus tahun 1971 penduduk yang tinggal didesa mencapai 82,6 persen, sisanya 17,4 ada diperkotaan, sementara akomulasi modal benyak menumpuk diperkotaan, akibat arus komunikasi an teranspormasi lancar, orang desa peka dengan perkembangan di kota, dan faktor inilah yang membuat arus urbanisasi terus meningkat.

Berdasarkan data yang ada di biro statistik, angka pembagian kerja di masyarakat terdapat 7 macam, pertanian menempati urutan pertama, dengan angka 71,90 persen, setelah itu disusul bidang jasa , 9,10 persen, perdagangan 6,70 persen, disusul bidang Industri 5,70 persen, pertambangan 3,10 persen, transportasi, 2,10 persen, bangunan 1,50 persen. Angka itu akan mengalami perubahan, bersama dengan laju pertambahan dan kembangan penduduk (pembangunan), Akan terjadi persaingan ketat untuk mendapatkan kesempatan kerja, setiap orang berusaha mendapatkan pekerjaan, yang pada hakikatnya untuk meningkatkan tarap hidup dimasa depan, hidup yang layak adalah idaman setiap manusia yang sehat.

Pembagian kerja ini akan jadi masalahdalam masyarakat, apalgi bidang pertanian tidak seimbangan dengan pertumbuhan penduduk, yang mengakibatkan angka pengangguran semakin besar terutama dikota yang tahun 1981 telah berada diatas angka 6,3 persen, sedangkan di desa hanya 1 persen. Besar kecilnya angkatan kerja sangat tergantung dengan angka fertilitas (kelahiran) dan angka kematian (mortalitas), artinya semakin tinggi angka kelahiran, dan rendah tingkat kematian maka persediaan tenaga kerja akan cendrung meningkat.

Perhatikan dengan cermat data ini:

Klasifikasi sensus 1971 sensus 1980

1.Angkatan kerja 41.26 jt 51.43 jt

2. Bekerja 40.34 jt 51.55 jt.

3. Mencari pekerjaan 0.92 Jt 0.87 jt.

4. Bukan angkatan kerja 39.25 jt 51.93 jt.

5.Jumlah penduduk 10 tahun terakhir. 80.51 jt 104,36 jt

6. Tingkat pengangguran terbuka. 2.20 jt 1.70 jt.

7.tingkat partisipasi angkatan kerja 51.30 Jt 50.20 Jt.

Kekurangan kesempatan kerja tidak lepas dari struktur ekonomi, karena sebgian besar tergantung dengan pertanian, sementara sektor ini tidak mampu tumbuh dengan cepat, apalagi menyerap tenaga kerja, akibatnya timbul kekurangan kesempatan kerja., rendahnya produktifitas, rendsahnya pendapatan masyarakat. Contoh masalah ini terjadi di jawa dan Madura, dimana pertambahan pemduduk memberikan tekanan yang cukup berat terhadap sektor pertanian.

Akibat kelebihan tenaga kerja dipedesaan, akan timbul dua hal yaitu :

Pertama : Tetap tinggal didesa, sehingga menyebabkan disguised unemployment (jumlah tenaga kerja lebih banyak dari sumber daya alam dan faktor produksi) timbul setengah pengangguran, dan TK menjadi tidak rasional.

Kedua : tenaga kerja akan masuk kedalam bidang yang mendukung pendapatan, seperti mengambil hasil hutan, Kayu, Rotan,Damar dan lain sebaginya. Pendukung kelompok kedua diperkirakan banyak, namun mereka yang tidak mampu sistem kerja kedua, akan membuat kelompok dan melakukan proses Urbanisasi, yaitu arus perpindahan penduduk desa kekota.

PERKEBANGAN KEBUDAYAAN.

Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Laten “COLERE” yang berarti mengelolah, mengerjakan, menyuburkan,mengembangkan, dalam bahasa Belanda disebut “CULTUUR” Sedangkan dalam bahasa Ingris disebut”CULTURE) dan dalam Bahasa Arab disebut”TSAQOFAH” maksutnya, segala daya upaya manusia untuk mengelolah dan mengubah ALAM.

3.

Kalau kita lihat dari sudit Bahasa Indonesia, kata budaya bentuk jamak dari kata BHUDI, dia berasal dari bahasa Sangsekerta”BUDHAYAH, yang artinya segala hasil akan budhi untuk mencapai kesempurnaan manusia.

Menurut E.B TAYOR Dalam bukunya “Primitive Culture” depenisi kebudayaan adalah jalinan pengetahuan meliputi, kepercayaan,kesenian moral,keagamaan,Hukum,adat istiadat, yang menjadi kebiasaan Manusia. Umumnya makna yang diketahui dari kebuadayaan adalah masalah, Senitari,Seni Suara, seni lukis dan sebagainya.

Dalam pandangan Sosilogi kebudayaan punya artiyang sangat luas meliputi hasil cipta karsa,rasa dan karyamanusia baik materiel maupun non materiel, baik yang bersipat kebendaan mapun yang bersipat rohani. Kebudayaan material adalah hasil cipta karsa yang berwujut benda, seperti gedung, pabrik jalan rumah Dll. sedangkan non materil adalah adat istiadat, kesosilaan, ilmu pengetahuan, keyakinan, keagamaan Dll.

Dari depenisi Kebudayaan, maka akan menimbulkan hubungan Manusia dengan kebudayaan, Masyarakat dengan kebudayaan dan hubungan Manusia,masyarakat dan kebudayaan. Manusia sebagai mahluk sosial, mahkluk biologis, maka menurut sudut pandang Antropoligi, manusia dapat dipelajari dalam ilmu Biologi atau anatomi, dimana kita dapat menyelidiki seluruh cara hidup manusia, mulai dari akal, struktur fhisik, dan lingkungannya.

Sedangkan hubungan manusia dengan kebudayaan, karena masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup di daerah tertentu, domisilinya cukup lama, sehingga punya aturan yang mengatur mereka guna mencapai tujuan yang sama, dalam masyarakat manusia mendapatkan kecakapan, pengetahuan, sehingga pengetahuan itu bertimbun, karena manusia adalah sumber budaya, ibarat mengambil air di sumur, semakin diambil airnya akan semain bening dan tidak akan habis. Sedangkan hubungan yang ketiga, karena hubungan tersebutlah manusia tidak bisa dipisahkan dengan manusia lain, mereka hidup bermasyarakat, yang tidak bermasyarakat bukan manusia namaknya, karena kita ini adalah makhluk sosial. Dan mengutif KOENCARANINGRAT, Wujud kebudayaan itu ada tiga :

1.wujud Ide,Gagasan,Nilai-nilai,Norma,Peraturan.

2.Wujud Kelakuan, berpola dari Manusia dalam masyarakat.

3.Wujud Benda berupa hasil karya manusia.

Sumber bacaan :

  1. Ahkmadi Abu H, Drs, ilmu social dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
  2. Soelaeman, Munandar,M, Dr, Ilmu social Dasar, teori dan konsep ilmu Sosial,Refka Aditama, Bandung, 1986.
  3. Soekanto Soejono, Sosiologi suatu Pengantar, PT Raja Grasindo Persada, Jakarta, 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar