Rabu, 24 Oktober 2012

B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA


B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
1. Suku bangsa dan ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sapai marauke sangat beragam. Seangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiria yang sama seperti rambut,warna kulit, ukuran-ukuran tubuh,mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya
2. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksut berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra
Dalam peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :
1) Berfungsi edukatif : ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang
2) Berfungsi penyelamat
3) Berfungsi sebagai perdamaian
4) Berfungsi sebagai Social control
5) Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6) Berfungsi transformative
7) Berfungsi kereatif
8) Berfungsi sublimatif

3. Ideologi dan Politik
Idiologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental

4. Tata Kerama
Tata kerama yang dianggap ari bahasa jawa yang berarti “ adapt sopan santun, basa basi “ pada dasarnya ialah segala tindakan,perilaku,adapt istiadat,tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaedah atau norma tertentu
5. Kesenjangan Ekonomi
6. Kesenjangan Sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan starta social yang hierarkis

C. PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA,BERMASYARAKAT,BERNEGARA,DAN KEHIDUPAN GLOBAL
Hal ini disebabkan oleh sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk sebagai mana dijelaskan oleh Van De Berghe :
a) Terjadinya sekmentasi kedalam klompok-kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda
b) Memiliki setruktur social yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplemeter
c) Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai social yang bersifat dasar
d) Secara relatip sering kali terjadi konflik diantara klompok yang satu dengan yang lainnya
e) Secara relatip intergerasi social tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi
f) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti
1) Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya
2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau klompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara
3) Eksklusifisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras / sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/ suku/ klompok lain
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu
1) Semangat religius
2) Semangat Nasionalisme
3) Semangat Fluralisme
4) Semangat humanisme
5) Dialog antar umat beragama
6) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya

D. PROBLEMATIKA DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setia[p tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama,suku, etnis, klompok, golongan, setatus, dan kelas social ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan idiologi, dan politik serta batas Negara, dan kebangsaan seseorang.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “ Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu “ Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa “Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martyabat yang sama dan sederajat”
a) Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai belahan Dunia, dan
b) Prinsip Non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa factor penyebab antara lain adalah
1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi
2) Tekanan dan intimidasi biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominant terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah
3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa dan bubarnya sebuah Negara, dapat disimpulkan adanya enam factor utama yang secara geradual bias menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu
1) Kegagalan kepemimpinan
2) Kerisis Ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3) Krisis politik
4) Krisis Sosial
5) Demoralisasi Tentara dan Polisi
6) Interfensi asing
Terciptanya “ Tungal Ika “ dalam masyarakat “ Bhineka “ dapat diwujudkan melalui “ Intergrasi kebudayaan “ atau “ Intergrasi Nasional “

Manusia Beradap dalam keragaman
Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik ditengah masyarakat antara lain:
1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bias dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideology politiknya.
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras dimasyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan
3. Teori kesalahpahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi di antara budaya yang berbeda.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah social budaya dan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar